Rabu, 25 Desember 2013

Assiknya Dijodohkan^^

Assiknya Dijodohkan

Penulis : Rizka Aprilia
Pemain : Rizka (Ikha ) , Kris (Sammy)

“Apa? Dijodohkan? Aku tidak mau!! Lagi pula aku tidak mengenal  orang itu. Ini kan bukan jaman sitti nurbaya lagi bu!! Dan sekarang ini pun, aku masih kelas 2 SMK.  Aku masih ingin sekolah, kerja, dan berkarir.” kataku sambil beranjak dari tempat duduk dan bermaksud untuk kembali ke kamar.
“Tolonglah sayang!! Kau ikutlah dulu dengan ibu malam ini untuk pergi makan malam bersama keluarga mereka. Setidaknya kita hargailah undangan jamuan makan malam mereka.” Kata ibu sambil membujukku.  “Ayolah sayang!!! Mau ya? Untuk malam ini saja” ibu melanjutkan
“Ya sudahlah, tapi hanya untuk malam ini saja ya bu? Kalau aku tidak suka, perjodohan ini boleh dibatalkan kan?” tanyaku. “kita lihat saja nanti (senyum evil) Ya sudah, skrg cepat ke kamar dan ganti bajumu. Pakai baju yang ibu beli dibutik kemarin yaa? Rias wajahmu dengan cantik, dan pakai high heells putih itu” (sambil menunjuk sepatu hak yang ada diatas meja) “iya buu..” (“ibu cerewet banget sih” kataku dalam hati)
Setelah selesai, aku dan ibu berangkat menggunakan mobil yang sudah disiapkan oleh orang tua cowok yang akan dijodohkan denganku itu. Kami pun dibawa kesebuah restoran mewah dengan gaya klasik. Restoran itu memang adalah sebuah restoran termahal yang ada dikotaku ini. Ketika sampai direstoran, aku dan ibu disambut dengan red carpet layaknya seorang Ratu dan Putrinya.
Ternyata sicowok yang akan dijodohkan denganku itu telah menunggu didalam bersama kedua orang tuanya. Kami dipersilahkan duduk disebuah meja yang sudah dipersiapkan sebelumnya. Dengan 2 buah lilin yang menyala, dan makanan yang terlihat mewah, aku duduk berdampingan dengan cowok itu. Dan  perkenalan antara aku dan dia dimulai.
“Selamat malam ibu Carolin. Terima kasih karena anda sudah mau menghadiri undangan jamuan makan malam keluarga kami.  Suatu kehormatan bagi kami karena bisa makan malam bersama keluarga Rusdiantoro ” (kata bapak Ardy sambil membungkukkan badan seperti seorang bawahan yang memberi hormat kepada atasanya)
Sampai saat ini aku masih merasa bingung, kenapa keluarga dari cowok itu seperti seorang bawahan yang memberi hormat kepada atasannya.
Setelah  perkenalan antara aku dan dia selesai, ibu dan keluarga mereka saling berbincang-bincang. Ternyata cowok yang akan dijodohkan denganku itu bernama Sammy dari keluarga Tanusudibjo. Ibunya bernama Catrine dan ayahnya bernama Ardy. Keluraga mereka ternyata adalah rekan kerja ayahku yang sekarang sedang berada diluar negeri untuk urusan pekerjaan. Sudah 3 tahun ayahku disana. Ayah tidak pernah menceritakan padaku pekerjaan apa yang sedang dikerjakannya, sampai sekarangpun ayah belum pernah memberi kabar. Memang perasaan khawatir selalu timbul dibenakku jika teringat ayah. Tapi aku percaya, ayah pasti baik-baik saja disana.
Sementara ibu dan keluarga Sam berbincang-bincang, aku dan Sam disuruh ibu untuk diduduk dimeja lain yang letaknya sedikit berjauhan dengan meja ibu. Dimeja itupun telah disiapkan jamuan makan malam yang sangat romantis. Yang lebih sering disebut dengan Candle light dinner.
Aku : “Eh Sam, aku pengen ngomong sama kamu” (dengan nada sedikit jutek, aku memulai percakapan dengan Sam)
Sammy : “ngomong aja kali. Mau ngomong aja pake bilang dulu”
Aku : “uh, kamu tuh jadi cowok judes banget sih? Lembut dikit sama cewek kenapa?”
Sammy : “kamu juga jadi cewek bicaranya jutek banget. Jadi kita impas kan?
Aku : “huh, kamu tuh ya, nyebelin banget sih. Males banget aku dijodohin sama orang kayak kamu. Pokoknya aku gak mau dijodohin sama kamu. Kita berdua harus ngomong sama orang tua kita masing-masing kalau perjodohan ini harus dibatalkan.”
Sammy : “gak ah, males.”
Aku : “kamu kok gitu sih? Jangan-jangan kamu udah mulai suka sama aku yaa?
Sammy : “kalo iya emang kenapa? Aku emang suka sama kamu kok”
Akupun terdiam ketika Sam berkata seperti itu. Speechless! Aku tidak bisa berkata apa-apa. Sammy memang cowok yang mungkin bisa dibilang sempurna jika sikapnya tidak jutek seperti itu. Kulit wajah dan tubuhnya yang putih bersih dan hampir tidak ada noda sedikitpun, rapi, keren, dan pintar karena dia adalah lulusan dari sekolah terkemuka diAustralia. Umurnya masih 18 tahun. Hanya berbeda 2 tahun dariku. Sam memang masih terbilang sangat muda untuk lulusan SMA, karena dia mengikuti program akselerasi. Tapi melihat sikapnya yang sangat menyebalkan itu, aku tidak mau dijodohkan dengannya.  Sejak Sam berkata bahwa dia menyukaiku, sampai acara makan malam selesai, aku dan Sammy tidak berbicara lagi.

Besoknya, ketika aku akan berangkat sekolah , tiba-tiba sebuah mobil sport berwarna hitam sudah terparkir didepan rumah. Ternyata Sammy sudah menungguku sejak  pukul 6 tadi pagi. Dengan sangat terpaksa, aku harus berangkat kesekolah bersama cowok yang sangat menyebalkan dan kaku ini.
Ibu : “ikha!!! Pulang sekolah nanti kamu akan dijemput Sammy yaa!!” (teriak ibu dari depan pintu rumah)
Aku : “Tapii bu..” belum selesai aku berbicara, ibu sudah memotong pembicaraanku lagi.
Ibu : “Tidak ada tapi-tapian! Pokoknya kamu harus pulang dengan Sammy! Ibu akan menghukummu jika kamu tidak pulang bersama Sammy!”
Aku : “aahh, ibu!! Selalu saja mengancamku dengan hukuman”
Sammy : “Ayo cepat naik! Kita sudah terlambat. 15 menit lagi gerbang sekolahmu akan ditutup.”
Aku : “Diam kamu!! Jangan cerewet!! Aku sudah tau semua itu”
Tiba disekolah, Sam mengantarku hingga didepan pintu kelas. Semua mata seolah tertuju padaku ketika Sam turun dari mobil dan membukakan pintu untukku.
Aku : “Sudah, pulang sana!! Aku tidak mau diantar sama kamu lagi!!”
Tapi Sammy seolah tidak memperdulikan perkataanku, dia tetap bersikeras mengantarku hingga kedepan pintu kelas. Aku merasa seperti seorang narapidana yang harus diawasi setiap saat.
Suci : “kamu kenapa sih? Masih pagi-pagi begini kok mukanya kusut gitu? Kayak pakaian kusut yang belum distrika aja! Terus siapa cowok yang nganter kamu sampai kedepan kelas tadi?”
Aku : “kenapa hidup gue jadi kayak dipenjara gini sih? Kamu tau gak Chy, aku dijodohkan sama orang tuaku.”
Suci : “hah? Yang bener aja? Sama siapa?” (Suci seperti polisi yang sedang mengintrograsiku pagi-pagi.)
Aku : “Nah, cowok yang nganter aku tadi itu yang bakal dijodohin sama aku.”
Suci : “Omg ikhaa :O sumpah keren banget tu cowok. Kamu gimana sih? Mau dijodohin sama cowok sekeren itu kok malah manyun?
Aku : “hhmm, iya sih dia emang ganteng, tapi sifatnya itu loh. Nyebeliiiiiiiinnnnn banget. Aku gak mau dijodohkan dengan dia.”
Suci : “kamu gimana sih? Bego banget. Cowok seganteng dia kamu gak mau! Kalo gitu buat aku aja. Hhe :P
Aku : “Ya udah, ambil tuh! Kalo dia mau sama kamu :P Haha =))

Sepulang sekolah, aku, suci dan lainnya bergegas keluar gerbang. Ternyata didepan pintu gerbang dekat aula, Sam telah menungguku didalam mobil sportnya. Karena mengetahui Sam telah menunggu didepan sekolah, aku menarik tangan suci untuk lewat gerbang lain yang berada disamping sekolah.
Aku : “Chy, kita ikut gerbang samping aja yaa?” Ayo!!
Suci : “Loh? Emang kenapa? Kamu kok aneh sih?”
Aku : “Udah, nanti aku ceritain diangkot”
Meskipun aku bisa dibilang anak orang berada, tapi aku termasuk orang yang tidak terlalu menyukai kemewahan. Aku lebih memilih untuk naik angkutan umum daripada diantar oleh supir pribadi. Karna menurutku itu pemborosan.
Suci : “Emang ada apa sih ikha?”
Aku : “Aku gak mau pulang bareng Sammy.”
Suci : “ikha..ikha.. kamu tuh emang aneh ya? Dijemput cowok ganteng, kece, keren, dan tajir gitu, kamu malah lebih pilih naik angkot.”
Ikha : “Biarin aja, aku males pulang bareng cowok judes kayak gitu.

Kalau harus naik angkot dari sekolah menuju rumah, aku harus berhenti di 2 halte. Sampai dihalte ke 2, ternyata Sam sudah berada disana lebih dulu dari aku.
Aku : “Sam? Kamu kok bisa ada disini sih? Kamu ngapain disini?”
Sammy : (dengan wajah marah, sam mengomeliku) Kamu itu keras kepala banget sih! Kan ibumu sudah berpesan untuk pulang bersamaku. Tapi kamu malah pulang lebih dulu. Kamu itu bikin aku panik tau gak? Aku tadi udah kayak orang gila disekolah kamu karna aku khawatir kamu kenapa-napa! Sekali-kali nurut sama aku kenapa sih? Ayo pulang!
Aku : “Kamu tu kenapa sih Sam? Aku bukan anak SD yang perlu diawasi stiap saat. Aku tau mana yang baik untukku dan yang tidak. Hanya karna aku naik angkot saja, kamu sudah membentakku seperti itu.”
Tiba-tiba saja Sam langsung memelukku sambil berkata “aku minta maaf ikha. Aku hanya takut, aku khawatir terjadi sesuatu padamu. Jangan salah paham dulu, aku melakukan ini semata-mata hanya untuk melindungimu saja.” Sam melepas pelukannya “sekarang, ayo pulang. Aku akan menceritakan semuanya padamu.”

Didalam mobil, Sam dan aku hanya saling diam. Suasana dimobil seketika menjadi hening. Dipersimpangan jalan, Sam membelokkan  mobilnya kearah lain. Entah kemana dia akan membawaku, aku hanya duduk diam ditempatku tanpa berkomentar apa-apa.
Sammy : “Sebenarnya ayahmu terlibat masalah yang lumayan rumit. Dia diftnah oleh seorang pengusaha yang menjadi saingannya disana. Saingannya itu bisa dibilang adalah seorang mafia. Bapak Sultan Rusdiantoro adalah rekan kerja sekaligus teman baik ayahku.  Beliau menitipkanmu dan Ibu Caroline kepada keluargaku.
Aku : “Apa? Ayah terjebak masalah besar? Jadi itu alasan ayah tidak pernah memberi kabar padaku selama 3 tahun terakhir ini? Tapi kenapa harus kamu dan keluargamu? Kalian pasti akan mendapat masalah besar. Aku tidak ingin menjadi beban untuk keluargamu.
Sammy : “Kebetulan ayahku adalah orang penting disebuah perusahaan yang melayani jasa penjagaan seperti agen rahasia. Ayahku dimintai tolong untuk menjaga ibumu dan aku yang bertugas untuk menjagamu. Ayahmu melakukan ini semua, karena saingannya itu mengancam akan membunuh kalian. Jadi tolong, mulai skarang jangan pernah menjauh dariku. Aku sangat menyayangimu, aku tidak ingin sesuatu yang buruk terjadi padamu.”
Sam menghentikan mobilnya disebuah tempat yang sangat indah, dengan suasana yang sangat sejuk.
Aku : “Jadi perjodohan itu hanya untuk membuatmu bisa dekat denganku saja?”
Sammy : “TIDAK!! Kalau tentang perasaanku padamu itu bukan rekayasa. Aku benar-benar menyayangimu. Bahkan sebelum perjodohan ini, aku memang sudah mengagumimu. Ibu dan ayahmu selalu menceritakan tentangmu padaku, aku melihat foto-foto dan videomu diakun social milikmu. Meskipun aku sekolah diluar negri, tapi aku tidak pernah melirik wanita lain. Karna hatiku sudah menjadi milik 1 orang.
Aku : “jadi kau benar-benar serius dengan perkataanmu waktu itu? Dan perempuan itu….
Sammy : “Yupz! That’s you girl”
Akupun menangis dan langsung memeluk Sammy.  Setelah itu, Sammy langsung mengantarku pulang. Semenjak kejadian itu, aku dan Sammy menjadi dekat. Sammy bagaikan Guardian Angel yang selalu menjagaku dan selalu menolongku ketika aku susah.

Besoknya seperti biasa, Sam mengantar dan menjemputku disekolah.  Tapi  siang ini tidak seperti biasanya. Ketika aku meminta Sam untuk mengantarku kesebuah mall dipusat kota, dia seperti menjadi lebih siaga. Benar saja, ternyata ada orang yang mengikuti aku dan Sam. Dan orang itu adalah anak buah dari saingan ayahku. Tiba-tiba saja Sam langsung menarik tanganku dan menyuruhku lari bersamanya secepatnya.
Sammy : “CEPAT!!! LARIII ikha!!! LARII…!!! Ayo!!!
Orang-orang itu langsung mengejar kami. Bahkan ketika kami sudah masuk kedalam mobil dan bermaksud untuk menghindar, mereka mengejar kami dan menembaki mobil kami dengan menggunakan senjata api. Naas, salah satu peluru mengenai lengan kiri Sam.
Aku : “Sam, lenganmu?”
Sammy : “Tidak usah memperdulikanku, asalkan kamu selamat itu sudah cukup bagiku.”
Aku : “Sam, aku.. aku sangat menyayangimu. Aku tidak ingin kau terluka hanya untuk melindungiku.”
Sammy : (Sam menaruh telunjuknya dibibirku) Ssstt, sudahlah. Kamu tidak usah mengkhawatirkan aku. Aku ada disini untuk melindungimu. Lebih baik sekarang kita pulang. Ibumu pasti khawatir karna hari ini kamu terlambat pulang ke rumah.
Aku : “Tapi sebelum pulang, kita harus ke rumah sakit untuk mengobati lukamu. Aku gak mau kondisimu tambah parah. Dan kali ini kamu harus menuruti kata-kataku.”
Sammy hanya tersenyum menatapku sambil menganggukkan kepala.

Ketika tiba dirumah, aku dan Sammy sungguh kaget bukan main. Ternyata ayahku sudah pulang kerumah.  Suasana didalam rumahku semakin tegang ketika kedua orang tuaku dan orang tua Sammy yang kebetulan ada disana melihat lengan Sammy yang diperban dan baju seragamku yang begitu kotor karena terkena darah Sammy.
Ibu : “Astagfirullah :O apa yang terjadi pada kalian? Dan kenapa dengan tangan Sammy?”
Aku : “Tadi sore ada 2 orang yang mengejar kami saat kami sedang berada mall ma. Waktu Sammy mau masuk kemobil, tiba-tiba salah satu peluru itu mengenai lengan Sammy.  Maafkan aku om, tante. Karena aku, Sammy jadi terluka seperti ini”
Air mataku tak terbendung lagi, pipiku mulai basah karna airmataku menetes terus-menerus. Saat melihat aku menangis, Sammy langsung berlutut didepanku dan memegang tanganku dengan menggunakan tangan kanannya.
Sammy : “ikha, dari awal kan sudah pernah aku bilang. Apapun yang terjadi, aku akan tetap berusaha untuk melindungimu. Itu sudah menjadi tugasku. Kamu tidak perlu merasa bersalah atas semua kejadian ini. Ini sudah menjadi takdir untuk kita. Kamu tidak boleh mengatakan hal seperti itu lagi, kamu juga tidak boleh menyalahkan diri kamu lagi. Ok?”
Aku : (airmataku semakin deras, dan aku langsung memeluk sam) “Sammyy….kamu benar-benar my guardian angel. Aku juga akan berusaha untuk menjagamu sebisaku. Pokoknya kamu gak boleh melarang aku untuk menjagamu juga.”
Sammy : “dasar keras kepala” (sam menyentil dahiku lalu mencium keningku)

Keesokkan harinya, aku diminta ayah untuk tidak kesekolah dulu selama beberapa hari kedepan. Sekitar pukul 07.30 pagi, Sammy dan kedua orangtuanya serta kurang lebih 20 orang bertubuh tinggi dan kekar (atletis) datang kerumahku. Aku tidak tau apa yang sebenarnya telah terjadi, Sammy hanya menyuruhku untuk membereskan baju-baju dan beberapa barang berharga milikku. Begitu juga kedua orang tuaku. Kata ibu, kami akan pergi kesuatu tempat dimana orang-orang disana sama skali tidak mengenal keluarga Rusdiantoro ataupun Tanusudibjo. Kami akan menjadi warga biasa, seperti masyarakat yang ada disana.
Belum sampai ditempat tujuan, mobil kami dijegat oleh beberapa mobil hitam dengan lambang elang emas disalah satu mobil yang menjegat kami. Ternyata mobil yang berlambangkan elang emas itu adalah mobil milik saingan berat ayah diluar negeri. Permasalahan keduanya menjadi sebesar ini hanya karna ayah tidak mau menandatangani surat penyerahan seluruh perusahaan kepadanya. Dan dibalik masalah bisnis ini, tersimpan dendam pribadi antara Ayah dan Pak Subroto (musuh ayah). Saat masih dibangku SMA, ternyata ibuku adalah gadis yang menjadi rebutan antara ayah dan pak subroto. Tapi ibu lebih memilih ayah daripada pak subroto. Sejak saat itu, pak Subroto memendam dendam yang begitu besar terhadap ayah. Ditambah lagi, perusahaan Pak Subroto mengalami penurunan karena kalah saing dengan perusahaan ayah.
Pak Subroto : hey Sultan!!! Keluar kamu!! Jangan coba-coba lari dariku. Aku masih punya urusan denganmu!! Cepat keluar sekarang juga, atau akan kusuruh anak buahku untuk melepas tembakan!
Aku : “ayah, jangan!! Aku mohon ayah!!  Ayah tidak usah memperdulikan orang itu.”
Ayah : “Tapi saying, ayah harus pergi. Ayah harus bisa menyelesaikan masalah ini. Ayah tidak mau lari dari masalah. Kamu tetap disini bersama ibu,Sammy dan mamanya. Biar ayah dan pak Ardy yang keluar.”
Aku : “AYAHH!!! JANGAN!! Aku mohon ayah!!”
Ayah seolah tidak mendengar kata-kataku. Ayah tetap bersikeras untuk keluar. Aku pun menyusul ayah. Tapi, belum sempat aku membuka pintu mobil, Sam menarik tanganku, menahanku agar aku tidak keluar.
Sammy : “Jangan ikha! Aku gak mau kamu terluka sedikitpun. Kali ini, cobalah untuk menghilangkan sikap keras kepalamu itu.”
Aku : “Tapi Sam, bagaimana dengan ayahku?”
Sammy : “kamu gak perlu khawatir. Ayahmu pasti akan baik-baik saja. Ayahku sudah menghubungi 5 orang bodyguard yang ada dimobil sebelah untuk menjaga mereka. Aku juga sudah meminta 10 orang bodyguard untuk berjaga-jaga di luar mobil ini. Jadi kamu tenang saja ya?”
Aku : “Aku gak mungkin bisa tenang Sam! Hatiku gak akan tenang sebelum ayah kita kembali dengan selamat.”
Sammy memegang pipiku dengan kedua tangannya. Dia menatapku dengan senyum yang sangat menawan. Sambil mengelus-elus pipiku, Sammy berkata “Ikha, sekarang tutup matamu. Coba tenangkan pikiranmu dulu ya. Bayangkan saja semua hal indah bersama keluargamu, terutama ayahmu. Tarik nafas yang panjang, buang perlahan lalu buka matamu pelan-pelan”
Aku : “Sammy, makasih yaa. Kamu selalu bisa membuatku tenang dan merasa aman”
Sammy : “kamu tunggu disini yaa.. aku akan keluar untuk mengecek situasi diluar. Kamu tidak perlu khawatir, aku pasti akan kembali. Kali ini, jangan larang aku ya. Aku sayang kamu kok”
Aku : “Tapi Sam..”
Sammy : “Ssstt..percaya sama aku. Ok?”
Suasana diluar sangat kacau. Perkelahian besarpun tidak bisa dihindari. Sammy lalu mencium keningku dan segera keluar dari mobil. Tak pernah kusangka, ternyata itu adalah kecupan terakhir dari Sam untukku. Sam terkena tusukan pisau didadanya ketika akan menolong ayahku. Pak Ardy dan Ayah selamat, tapi nyawa Sam tak tertolong. Hampir gila aku ketika tau bahwa Sam meninggal. Dia adalah satu-satunya cowok yang bisa membuatku merasa tenang dan aman jika berada disampingnya. Hatiku masih tidak bisa percaya kalau Sammy akan meninggalkanku secepat ini.
Tapi untungnya, perjuangan Sam untuk melindungiku dan keluargaku tidak sia-sia. Tangan dan kaki pak Subroto diamputasi karena luka yang dideritanya terlalu parah. Setelah diamputasi, pak Subroto ditahan dengan hukuman penjara seumur hidup karena ternyata kejahatan yang dia lakukan tidak hanya kepada ayahku, tapi juga kepada banyak orang yang dianggapnya sebagai saingan dan musuh.
Setelah masalah ini selesai, Ayahku bisa kembali ke pekerjaanya seperti biasa, begitu juga dengan keluarga Alm.Sammy. Tanpa terasa sudah 3 tahun semenjak kematian My Guardian Angel (Sammy), tapi sampai sekarang hatiku masih tetap untuknya. Sekarang aku sudah kuliah semester 4, dan sampai saat inipun belum ada orang yang bisa menggantikan posisi Sam. Dan mungkin tidak akan pernah ada yang bisa menggantikan posisinya dihatiku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar